Idetitas Bangsa Dalam Identitas Baru Blue Bird Group
Presiden Direktur Blue Bird Group, dr. H. Purnomo PrawiroPersembahan Blue Bird Group Untuk Warisan Budaya
Sebagai bagian dari komitmen "Tahun Peningkatan Penampilan dan Pelayanan" yang dicanangkan oleh Blue Bird Group. Maka pada hari ini. perusahaan berlambang burung biru tersebut meluncurkan seragam terbaru untuk para pengemudinya dengan mengap-likasikan ragam hias batik sebagai bentuk simbol peningkatan kualitas pelayanan prima
Penghargaan kepada ujung tombak layanan transportasi darat, taksi ini mudah dimengerti karena merekalah orang pertama yang akan ditemui dan berinteraksi dengan penumpang. Impresi pertama yang dibawa tidak hanya sebatas kualitas kendaraan, tetapi juga keramahan, keamanan, kenyamanan dan tentu saja pengetahuan pengemudi pada nilai-nilai budaya Timur.
Ditegaskan oleh Presiden Direktur Blue Bird Group, dr. H. Purnomo Prawiro dalam pembukaan pengantar acara, "Menentukan sebuah identitas bukan perkara mudah. Hal tersebut harus mampu mencerminkan rasionalisasi yang secarakomprehensif menggabungkan antara visi dan misi Perusahaan, serta harapan dan janji yang diharapkan oleh masyarakat luas dan pelanggan kami."
Pumomo berharap para pengemudi dapat memahami hal ini, dan menjadikannya kredo atau semangat dalammenjalankan tugaskesehanannya.
Hal ini diamini oleh Bapak Drs. Tjetjep Supanrian, M.Si. Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Rim. Departemen
Kebudayaan dan
Dalam dunia pariwisata, seperti ditegaskan oleh Bapak Tjetjep Suparman, tidak ada kata lain yang harus diperhatikan selain memastikan bahwa keramahan, jaminan keamanan dan kenyamanan, bernilai kompetitif dalam persaingan global industri pariwisata. Hal inilah yang akan memberikan para penikmat perjalanan nilai lebih dari sebuah tujuan.
Acara peluncuran seragam batik yang berlangsung di Museum Sejarah Jakarta, kawsan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (30/9) ini merupakan upaya untuk turut menyemarakkan perayaan Bulan Batik Nasional yang ditetapkan padabulan Oktober setiap tahunnya. Dimeriahkan dengan beberapa macam kegiatan, seperti Batik Airbrush Exhibition dan kompetisi foto yang terbuka bagi kalangan media dan masyarakat umum
Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni Purnomo menyatakan," Kesadaran sebagai sebagai warga negara yang baik dan perusahaan perusahaan yang 100 % Indonesia, tentu akan menjadi panutan pelaku industri lainnya, kami merasa memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk turut mendukung program Pemerintah selain menghargai dan menjaga asset budaya Indonesia. Salah satunya ragam Batik."
Kebanggaan atas pengakuan UNESCO di tahun 2009, atas warisan non-benda kepada
Hal ini ditegaskan oleh Ibu Jultin Ginandjar Kartasasmita, Ketua Yayasan Batik Indonesiayang menganggap upaya Blue Bird Group sebagai langkah nyata turut memberikan partisipasi dan kontribusi nyata, tidak hanya sebatas wacana pada kehadiran batik.