Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Jumat, 25 Juni 2010

Ade Komarudin Ketum Soksi Lawrence Siburian Sekjen


Ade Komarudin Ketum Soksi Lawrence Siburian Sekjen
  Lawrence bacakan susunan pengurus soksi 2010-2015 di H.Crown Jakarta
PENDIRI SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Suhardiman mengumumkan susunan lengkap pengurus SOKSI periode 2010-2015 dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI Ade Komaruddin.
Susunan pengurus tersebut dibacakan Lawrence Siburian di Jakarta, Jumat malam, disaksikan Suhardiman, Ade Komaruddin, dan puluhan calon pengurus lainnya.Dalam susunan kepengurusan itu Ade Komaruddin dibantu seorang wakil ketua umum, yakni Ria Ru-mata Aritonang, serta 22 orang ketua. Sekjen dijabat Lawrence Siburian dengan 23 wakil sekjen, serta bendahara umum dijabat Melchias M Mekkeng yang dibantu 23 wakil bendahara umum. Kepengurusan itu juga dilengkapi 22 departemen. Dengan demikian, total pengurus sebanyak 150 orang.
Kepengurusan tersebut disusun Suhardiman setelah Munas IX SOKSI di Cisarua, Bogor, pada Minggu (23/5), gagal membentuk kepengurusan.Pada kesempatan itu. Suhardiman menegaskan SOKSI harus menjadi ormd-- penjaga moral sekaligus menentang budaya moiuy fKilitic atau transaksi politik demi kekuasaan. "SOKSI harus menjadi pelopor pnM. demokratisasi yang menentang transaksional politik atau praktik money politic serta menjadi gardj terdepan menantang xmua bentuk transaksional politik demi mencapai kekuasaan," ujar dia.
Sementara itu. Ade Komaruddin menyatakan, ke depan SOKSI akan mengembangkan pola kepemimpinan yang bersih dan amanah. Karvna itu, SOKSI harus dibersihkan dari praktik politik uang. "SOKSI akan memelopori dan memerangi politik uang untuk mencapai kekuasaan," katanya.Dikemukakan, SOKSI harus tampil dengan karya nyata dan pengabdian kepada masyarakat.

Resmi dilantik 25 Juni 2010
Jajaran kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional SOKSI
di bawah pimpinan Ade Komarudin untuk masa bakti 2010-2015 resmi dilantik.
Pelantikan dilakukan pendiri SOKSI Prof Suhardiman yang didampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, di Jakarta, Jumat (25/6) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Aburizal berharap konflik yang terjadi di tubuh SOKSI bisa diselesaikan melalui rekonsiliasi, sehingga tak ada perpecahan.
Ia juga meminta agar pihak yang berseteru tidak memaksakan kehendaknya. Untuk itu, kedua pihak harus bersatu dalam kepemimpinan SOKSI. "Jika tidak mau, kita bikin mau," katanya.
Selain dihadiri 33 jajaran pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI dan juga pimpinan lembaga konsentrasi, acara ini juga dihadiri sejumlah pengurus DPP Partai Golkar, di antaranya Bendahara Umum Setya Novanto, Ketua Rully Chairul Azwar dan Firman Subagyo, Wakil Sekjen Ricky Rachmadi, Wakil Bendahara Melchias Markus Mekeng, dan anggota F-PG DPR Agun Gunanjar Sudarsa.
Pada kesempatan ini, pendiri SOKSI Prof Suhardiman mengakui, dinamika dan romantika yang terjadi di internal SOKSI belakangan ini, harus dihadapi sebagai pelajaran sekaligus tantangan bagi pengurus Depinas SOKSI 2010-2015.
"Depinas SOKSI ke depan harus mampu menjawab tantangan dengan melakukan konsolidasi dan program aksi yang jelas demi kepentingan rakyat kecil. Jika ada gerakan liar yang ada saat ini, jangan terlalu dipusingkan. Ibarat pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu.
Buktikan eksistensi pengurus dengan kegiatan yang berorientasi bagi kepentingan dan kemaslahatan masyarakat. Saya kira, hanya dengan cara seperti itu eksistensi SOKSI akan tetap terjaga," ujarnya.
Suhardiman juga mengimbau kader-kader SOKSI untuk senantiasa membangun semangat kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong sebagai wujud kecintaan kepada organisasi. "Wujud jawaban terhadap dinamika dan romantika tantangan SOKSI saat ini adalah melakukan revitalisasi fungsi dan peran organisasi. Revitalisasi gerakan yang dimulai dengan kembali ke jati diri SOKSI, back to origin, kembali ke semangat awal pendiriaanya, yaitu semangat sosialisme Pancasila. Itulah dasar dan fondasi bagi gerakan dan langkah SOKSI ke depan," ujarnya.
Selain itu, Suhardiman juga mengingatkan soal fenomena anomali krisis multidimensi akan mengerucut menjadi lima bencana nasional di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan bencana alam.
"Untuk mengantisipasi hal itu, Depinas SOKSI ke depan harus terpanggil menyuarakan kebenaran dan keadilan melalui semangat solidaritas, kesetiakawanan sosisal serta membangun komunikasi yang lebih manusiawi dan beradab," katanya.
Menurut Suhardiman, masih maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), tingginya angka pengangguran, lemahnya penegakan dan supremasi hukum, munculnya berbagai praktik mafia hukum dan mafia peradilan, makelar kasus, aksi terorisme, perilaku sadis dan tidak bermoral, serta menguatnya semangat aliran ada kedaerahan, menunjukkan betapa individualis, materialis, dan hedonisme semakin mengerogoti karakter generasi muda sebagai bangsa beradab.
"Kondisi ini harus menjadi keprihatinan dan perhatian Depinas Soksi ke depan. Adalah suatu fakta sejarah yang tidak dapat dimungkiri bahwa SOKSI adalah salah satu pendiri Partai Golkar. Selaku pendiri, SOKSI tidak pernah melupakan apalagi melepaskan tanggung jawabnya untuk tetap berjuang bersama Golkar," ujarnya.

Catur Bangkit SOKSI

Sementara itu, Ketua Umum Depinas SOKSI Ade Komarudin dalam sambutannya mencanangkan program Catur Bangkit SOKSI sebagai implementasi dari program kepengurusan Soksi lima tahun ke depan.
"Saya menyadari bahwa setiap periode kepengurusan memiliki tantangan yang berbeda dan akan dihadapi dengan strategi dan cara yang berbeda pula. Yang pasti ke depan, saya akan menciptakan sejarah baru kebangkitan kembali SOKSI," ucapnya.
Karena itu, tutur dia, dia meminta pengurus Depinas SOKSI menngimplementasikan program Catur Bangkit SOKSI.
Menurut Ade, program ini adalah bagian dari keinginan dan tujuan untuk mewujudkan era emas kebangkitan SOKSI dalam lima tahun ke depan.
"Saya optimistis, hanya dengan kerja keras, ketekunan, kejujuran dan hati yang bersih, kesetiaan dan komitmen, kerja sama dan dukungan semua pihak akan menjadi kekuatan mewujudkan program ini," katanya.
Menurut Ade Komarudin, program pertama yang akan dicapai adalah menguatkan struktur kelembagaan SOKSI sampai ke tingkat dewan pimpinan ranting di seluruh Tanah Air. /HALIM





Hasil Munas Soksi yang menghasilkan Rusli Zainal sebagai Ketau Umum sudah dilaporkan ke Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical. Partai Golkar pun menerima hasil keputusan tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Provinsi Sulawesi Tenggara, Ali Majid mengungkapkan hal itu dalam perbincangan Proteksi, Jumat (25/06/2010). "Malam ini kita melakukan pelantikan pengurus dewan pimpinan nasional yang baru di bawah tampuk Rusli Zainal," kata mantan gubernur tersebut.

Pelantikan dilaksanakan di Hotel Royal Garden, di Cisarua, Bogor. Menurut Ali, hasil Munas Soksi sudah disampaikan kepada Ketua Umum Golkar, Sekjen Golkar dan Bendahara.

"Bila tida ada halangan, Sekjen Golkar akan menghadiri acara pelantikan ketua umum Soksi yang baru," kata Ali.

Menjawab adanya upaya penunjukan ketua umum Soksi di luar Munas yang konon dilaksanakan kelompok Suhardiman selaku pendiri Soksi, menurut Ali, sesuai AD/ART ketua umum Soksi hanya dihasilkan lewat munas.

"Kalau ada penunjukan ketua umum tanpa melalui Munas, jelas langkah tersebut illegal karena bertentangan dengan aturan organisasi," kata Ali.

Dia menjelaskan, lanjutan Munas Soksi ini diikuti 28 provinsi. Seluruhnya memberikan dukungan kepada Rusli Zainal.

"Munas yang kita laksanakan sudah memenuhui ketentuan AD/ART dan memenuhui kourum. Hanya ada 5 provinsi yang tidak ikut. Bagaimana mungkin lima provinsi mau menunjuk ketua umum yang lainnya tanpa jalur munas. Kalau itu dilaksanakan juga, ya, jelas tidak sah," kata Ali Mazi.