Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Sabtu, 20 Februari 2010


Istri Wakil Bupati Way Kanan, DR.Hj.Rina Marlina ,M.S
Tekad Memberdayakan Perempuan

Dimanapun, memegang jabatan adalah sebuah amanah. Karenanya, wajib hukumnya dijalani sesuai tugas yang diemban. Tak ada kata lelah atau mengeluh dalam menjalaninya.
Kondisi inilah yang dijalani oleh wakil bupati Way Kanan, Lampung, Bustami Zainuddin. Lima tahun belakangan ia mengabdikan pada rakyat yang memilihnya.
Demikian dikatakan istri Bustami, Hj. Rina Marlina saat ditemui di rumah dinasnya.
Dikatakan, semua yang dilakukan sang suami karena kecintaannya pada masyarakat dan wilayah yang dipimpinnya. Maka tak heran bila setiap waktu yang ada dipikiran suaminya adalah membangun Way Kanan, baik infrastrutur maupun meningkatkan sumber daya masyarakatnya (SDM).
Menariknya adalah, sebagai istri, Hj. Rina tak bisa berpangku tangan. Seringkali wanita lulusan Assafiiyah ini terlibat membantu pekerjaan suaminya.
Selain bermaksud mengimbangi kegiatan suami, ia juga merasa tertantang untuk membagi ilmunya pada masyarakat.
Terlebih sekarang. Ia harus melakukan sosialisasi terkait pencalon suaminya menjadi bupati periode 2010 – 2015. Bersama Raden Nasution Husin, sang suami bertekad memimpin Way Kanan.
Segudang kegiatan telah menanti. Sejumlah kegiatan telah dilakoni, seperti mengadakan pertemuan dengan warga baik dalam bentuk pengajian hingga arisan.
Mereka inilah yang kemudian direkrut menjadi tim sukses dan tergabung dalam Perempun Bustami-Raden Nasution (BURAS).
Meski demikian, ia mengaku segala kegiatan yang dilakukan bukan sekadar memenuhi ketentuan undang-undang politik yakni mewajibkan melakukan sosialisasi, tetapi bertekad memberdayakan perempuan.
Tekadnya adalah mengabdi pada masyarakat dengan visi dan misi mengangkat harkat derajat dan martabat perempuan. “Makanya tiap pagi kami mengadakan coffe morning kedaerah-daerah.
Yang dibicarakan biasanya seputar permasalahan yang terjadi. Pada kesempatan itu, Rina dan tim biasanya memberikan solusi dengan memberikan sumbangsih pemikiran.
Semua program yang dijalani sangat sederhana dengan tujuan mudah diterima masyarakat. Misalnya, melibatkan masyarakat pada kegiatan pemerintahan.
Selain itu, tim bercita-cita mempersatukan semua organisasi kewanitaan yang kelak bernama gabungan organisasi wanita (GTOW) dan mengoptimalkan fungsinya.
Program yang menurutnya mudah dipahami adalah sesuatu yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Salahsatunya yaitu, membuat pupuk dari kompos karena mayoritas masyarakat adalah petani.
Kegiatan lain adalah penyuluhan kesehatan dengan bekerjasama dengan sejumlah dokter. Mantan anggota KPUD Grogol ini juga tak sungkan mengajar agama, apalagi latar belakangnay dibesarkan di pesantren.
Pendeknya segala kegiatan yang membuat masyarakat berkegiatan dan memiliki pemikiran maju bakal dilakoni. “Saya harap dampaknya akan membuat masyarakat maju,” ujarnya.
Padatnya kegiatan membuatnya kerap pulang larut malam. Bayangkan, dalam sehari bisa mendatangi 10 desa. “Seminggu bisa tiga kali, tergantung daerah mana yang mau dikunjungi,” tandasnya.
Ia memahami kegiatan yang dilakukan sangat membantu suami dan pasangannya. Bagaimana tidak? Sosialisasi yang dilakukan suami dan pasangannya, belum tentu bisa menjangkau seluruh wilayah. HALIM MASHATI


Bupati Lampung Barat, Drs. Mukhlis Basri

Mendedikasikan Penghargan Bagi Rakyat

Sebuah prestasi adalah wujud dari tekad menjalankan kinerja dengan sepenuh hati serta pemikiran cergas. Inilah yang diraih oleh bupati Lampung Drs. Mukhlis Basri menerima penghargaan (reward) Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Mukhlis dianugrahi trofi Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU) (P2BN) dan   Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN)  Lampung Barat Penghargaan ini di raih oleh Bupati Mukhlis Basri karena keberhasilan Kabupaten Lampung Barat meningkatkan produksi pangan terutama beras di atas 5% pada musim tanam
Baru dua tahun memimpin Lampung Barat, ia telah menerima tiga penganugerahan masing-masing, penghargaan (PKPD), (P2BN)  dan(P2BN) Inti pengharagaan adalah lantaran berhasil mengangkat citra Lampung Barat dari daerah tertinggal menjadi daerah lebih maju. Misalnya, pengentasan buta aksara hingga menyehatkan masyarakat.
Seperti diketahui, persoalan mendasar di Lampung Barat adalah masalah kemiskinan. Ini disebabkan karena rendahnya pendidikan masyarakat. “Kebanyakan anak tidak bisa meneruskan pendidikan hingga jenjang SMU,” ujarnya.
Maka dalam kepemimpinannya, ia memiliki program prioritas yaitu pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastrutuktur tanpa melupakan menjaga kelestarian hutan dimana 73 persen wilayah Lampung Barat adalah hutan lindung.
Apakah ia bangga dengan penghargaan yang diterimanya? Secara manusiawi, tentu saja kebanggaan itu ada. Tapi semua tak berarti dan tak mungkin diraih tanpa peranserta masyarakat.
Untuk itu ia tak ragu mendedikasikan penghargaan tersebut pada masyarakat karena kerja keras yang telah mereka lakukan. “Yang terpenting adalah niat saya untuk mensejahterakan masyarakat,” tandasnya. HALIM MASHATI


Bupati Lampung Barat, Drs. Mukhlis Basri

Mendedikasikan Penghargan Bagi Rakyat

Sebuah prestasi adalah wujud dari tekad menjalankan kinerja dengan sepenuh hati serta pemikiran cergas. Inilah yang diraih oleh bupati Lampung Drs. Mukhlis Basri menerima penghargaan (reward) Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Mukhlis dianugrahi trofi Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU) (P2BN) dan   Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN)  Lampung Barat Penghargaan ini di raih oleh Bupati Mukhlis Basri karena keberhasilan Kabupaten Lampung Barat meningkatkan produksi pangan terutama beras di atas 5% pada musim tanam
Baru dua tahun memimpin Lampung Barat, ia telah menerima tiga penganugerahan masing-masing, penghargaan (PKPD), (P2BN)  dan(P2BN) Inti pengharagaan adalah lantaran berhasil mengangkat citra Lampung Barat dari daerah tertinggal menjadi daerah lebih maju. Misalnya, pengentasan buta aksara hingga menyehatkan masyarakat.
Seperti diketahui, persoalan mendasar di Lampung Barat adalah masalah kemiskinan. Ini disebabkan karena rendahnya pendidikan masyarakat. “Kebanyakan anak tidak bisa meneruskan pendidikan hingga jenjang SMU,” ujarnya.
Maka dalam kepemimpinannya, ia memiliki program prioritas yaitu pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastrutuktur tanpa melupakan menjaga kelestarian hutan dimana 73 persen wilayah Lampung Barat adalah hutan lindung.
Apakah ia bangga dengan penghargaan yang diterimanya? Secara manusiawi, tentu saja kebanggaan itu ada. Tapi semua tak berarti dan tak mungkin diraih tanpa peranserta masyarakat.
Untuk itu ia tak ragu mendedikasikan penghargaan tersebut pada masyarakat karena kerja keras yang telah mereka lakukan. “Yang terpenting adalah niat saya untuk mensejahterakan masyarakat,” tandasnya. HALIM MASHATI

Tekad Memberdayakan Perempuan

Istri balon Bupati Way Kanan DR.Hj.Rina Marlina ,M.S
Tekad Memberdayakan Perempuan

Dimanapun, memegang jabatan adalah sebuah amanah. Karenanya, wajib hukumnya dijalani sesuai tugas yang diemban. Tak ada kata lelah atau mengeluh dalam menjalaninya.
Kondisi inilah yang dijalani oleh wakil bupati Way Kanan, Lampung, Bustami Zainuddin. Lima tahun belakangan ia mengabdikan pada rakyat yang memilihnya.
Demikian dikatakan istri Bustami, Hj. Rina Marlina saat ditemui di rumah dinasnya.
Dikatakan, semua yang dilakukan sang suami karena kecintaannya pada masyarakat dan wilayah yang dipimpinnya. Maka tak heran bila setiap waktu yang ada dipikiran suaminya adalah membangun Way Kanan, baik infrastrutur maupun meningkatkan sumber daya masyarakatnya (SDM).
Menariknya adalah, sebagai istri, Hj. Rina tak bisa berpangku tangan. Seringkali wanita lulusan Assafiiyah ini terlibat membantu pekerjaan suaminya.
Selain bermaksud mengimbangi kegiatan suami, ia juga merasa tertantang untuk membagi ilmunya pada masyarakat.
Terlebih sekarang. Ia harus melakukan sosialisasi terkait pencalon suaminya menjadi bupati periode 2010 – 2015. Bersama Raden Nasution Husin, sang suami bertekad memimpin Way Kanan.
Segudang kegiatan telah menanti. Sejumlah kegiatan telah dilakoni, seperti mengadakan pertemuan dengan warga baik dalam bentuk pengajian hingga arisan.
Mereka inilah yang kemudian direkrut menjadi tim sukses dan tergabung dalam Perempun Bustami-Raden Nasution (BURAS).
Meski demikian, ia mengaku segala kegiatan yang dilakukan bukan sekadar memenuhi ketentuan undang-undang politik yakni mewajibkan melakukan sosialisasi, tetapi bertekad memberdayakan perempuan.
Tekadnya adalah mengabdi pada masyarakat dengan visi dan misi mengangkat harkat derajat dan martabat perempuan. “Makanya tiap pagi kami mengadakan coffe morning kedaerah-daerah.
Yang dibicarakan biasanya seputar permasalahan membicarakan tentang permasalahan persolalan wanita diway kanan yang terjadi. Pada kesempatan itu, Rina dan tim biasanya memberikan solusi dengan memberikan sumbangsih pemikiran.
Semua program yang dijalani sangat sederhana dengan tujuan mudah diterima masyarakat. Misalnya, melibatkan masyarakat pada kegiatan pemerintahan.
Selain itu, wanita ini bercita-cita mempersatukan semua organisasi kewanitaan yang kelak bernama gabungan organisasi wanita (GTOW) dan mengoptimalkan fungsinya.
Program yang menurutnya mudah dipahami adalah sesuatu yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Salahsatunya yaitu, membuat pupuk dari kompos karena mayoritas masyarakat adalah petani.
“Kita punya beberapa program diantaranya, program tentang bagaimana membuat pupuk dari kompos . kenapa propgram tersebut dijalankan. karena saya sadar masyarakat Way Kanan mayoritas petani .untuk membeli pupuk itu cukup mahal,kenapa saya ambil kompos , kompos itu bahan dasarnya memang sudah ada disekitar kita, semua itu bisa di manfaatkan bahan bahan limbah limbah yang ada seperti daun sinkong,daun papaya,bonggol kates ,bonggol jagung,atau kotoran sapi ,kerbau yang sudah endapkan selama sebulan bisa dijadikan pupuk kompos.”Katanya .Kompos itu kan mahal,Lanjut,” perkilonya 8000 rupiah, nah dengan adanya pembuatan kompos sendiri , dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat way kanan ini, minimal mereka bisa menekan pengeluaran sehari-hari,”terang wanita lulusan Pesantren Darrussalam Ciamis ini.
Jadi tidak jadi suaminya terpilh menjadi bupati ,program tersebut akan tetap jalankannya . kita memang tidak bisa banyak janji pada masyarakat tapi memberikan solusi.menurutnya yang namanya pejabat, sudah menjadi kewajiban untuk membangun,kewajiban kepala daerah untuk membangun Fisik , mental juga sefiritual..
Sosialisasi yang tengah digalakannya ialah penyuluhan kesehatan manusia yang berkerja sama dengan dokter sepesialias kandungan ,Dr umum ,Bidan dan perawat. Selain kesehatan manusia, juga kesehatan lingkungan .dalam kesehatan lingkungan ia bawakan penyuluhnya kusus dari spesialis sarjana tehnik lingkungan, kenapa ia mesti memberikan penyuluhan itu,, karena masyarakat Way kanan sebagian warganya kurang mengerti bagaimana hidup sehat. seperti di lihatnya masih ada rumah disampingnya ada kandang kerbau ,di dibawahnya kandang ayam atau itik. Hal itukan akan berdampak pada kesehatan manusia “ jadi saya pikir ini perlu,tidak hanya membangun pisik saja tetapi inpratruktur juga kesehatan manusia perlu di perhatikan, disamping kesehatan jasmani dan roharni.”papar wanita kelahiran Garut ini.
Sedangkan program selanjutnya yaitu program kesehatan hewan ternak ,dalam penyuluhan inipun dia melibatkan dokter spesialis hewan , pembinaanya pemeliharaannya. termasuk kerbau sapi, kambing, ayam dan unggas lainya.Menurutnya banyak hewan hewan yang sakit dan kurus padahal makanan hewan tersebut melimpag di way kanan ini.tapi hewah sering sakit . mungkin mereka tidak bisa memberikan menu yang tepat pada hewan peliharaanya sehingga dia merasa perlu memberikan penyuluhan pada masyarakat yang selama ini program itu tidak berjalan.


Kegiatan lain adalah penyuluhan kesehatan dengan bekerjasama dengan sejumlah dokter. Rina Marlina yang juga anggota KPUD Grogol ini juga tak sungkan mengajar agama, apalagi latar belakangnya dibesarkan di pesantren.
Pendeknya segala kegiatan yang membuat masyarakat berkegiatan dan memiliki pemikiran maju bakal dilakoni. “Saya harap dampaknya akan membuat masyarakat maju,” ujarnya.
Padatnya kegiatan membuatnya kerap pulang larut malam. Bayangkan, dalam sehari bisa mendatangi 10 desa. “Seminggu bisa tiga kali, tergantung daerah mana yang mau dikunjungi,” tandasnya.
Ia memahami kegiatan yang dilakukan sangat membantu suami dan pasangannya. Bagaimana tidak? Sosialisasi yang dilakukan suami dan pasangannya, belum tentu bisa menjangkau seluruh wilayah. HALIM MASHATI

INDONESIA MENABUNG

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Indonesia Menabung. Acara berlangsung di Jakarta International Expo, Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2). Turut hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Gerakan Indonesia Menabung dicetuskan Bank Indonesia dan perbankan nasional. Sebanyak 70 bank umum dan 910 bank perkreditan rakyat (BPR) ikut bekerja sama dalam program ini. Target program ini adalah golongan masyarakat menengah ke bawah. Diharapkan dapat menjaring 48 juta penabung tanpa dikenakan biaya administrasi.

Usai mencanangkan Gerakan Indonesia Menabung, Presiden akan meninjau pameran produk-produk perbankan. Acara ini menjadi angin segar bagi dunia perbankan yang tengah diterpa kasus Bank Century.

Selasa, 16 Februari 2010

Pangeran Dilantik Sebagai Kapolwiltabes Semarang





Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo meminta kepada Kapolwiltabes Semarang yang baru, Kombes Pol Edward Syah Pernong SH, untuk menuntaskan kasus-kasus menonjol yang belum terungkap dan menjadi pekerjaan rumah sepanjang tahun 2008.

Menurut Kapolda, tingkat kriminalitas di Kota Semarang menempati peringkat I tertinggi dibandingkan dengan wilayah hukum lain di Jawa Tengah. Dari 1.716 kasus pidana menonjol yang dilaporkan, baru 927 kasus yang terselesaikan. Sementara, secara keseluruhan laporan yang masuk yakni, 4.400 kasus 2.911 diantaranya dapat diungkapkan.

"Saya percaya dan yakin, dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki, Kapolwiltabes yang baru akan dapat segera menyesuaikan diri dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas yang akan datang," ungkap Kapolda saat membacakan amanat pada upacara serah terima jabatan (sertijab) Kapolwiltabes Semarang, Rabu (18/2) pagi.

Edward Syah Pernong menggantikan Kombes Masjhudi yang akan menjabat sebagai Wakapolda Kepulauan Bangka Belitung. Hadir acara itu, pejabat tinggi jajaran Muspida Tingkat II dan seluruh Kapolres Polwiltabes Semarang.

Dijelaskan Kapolda, selama Januari 2009 saja, jumlah kasus tindak pidana yang tercatat mencapai 402 kasus dan yang tertangani masih 51 persen. Tingginya tingkat kriminalitas di Semarang, menurut Kapolda, karena sebagai ibukota Jawa Tengah yang secara geografis memiliki posisi strategis dalam koridor pembangunan.

Untuk itu, Kapolwiltabes diminta segera menyusun langkah dan memberikan upaya serta terobosan untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib.

"Berikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Hindari sikap arogan serta perbuatan anggota yang dapat menimbulkan antipasti masyarakat. Terapkanlah polisi yang tegas dan humanis lewat pemolisian dengan cinta kasih," pesan Alex Bambang.

Kepada seluruh jajaran, Kapolda meminta agar seluruh anggota bekerja secara profesional dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. "Katakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah."

Melakukan Evaluasi

Sementara itu, Edward S Pernong seusai sertijab mengatakan, terhadap pengungkapan kasus menonjol yang belum terselesaikan, dia akan melakukan evaluasi. Dengan demikian, akan dapat dilihat langkah apa yang dapat diambil dan dioptimalkan untuk pengungkapan kasus.

"Saya akan mengoptimalkan langkah dan kebijakan pejabat lama. Termasuk termasuk struktur

organisasi yang sudah tersusun dengan baik. Saya akan mengenali lingkungan dulu untuk memberikan kontribusi dan menentukan langkah yang cukup strategis dalam rangka mengelola keamanan Semarang," kata Edward yang sebelumnya bertugas sebagai Penyidik Utama Tindak Pidana tertentu (Tipiter) Bareskrim Mabes Polri.

Ditambahkannya, tugas terpenting lain adalah mempersiapkan pengamanan Pemilu yang tinggal 53 hari lagi. Dia meminta seluruh jajarannya agar mendukung dan dan melakukan persiapan dan kesiapan baik sarana maupun prasarana, demi terpeliharanya suasana yang kondusif.

Kepada Masjhudi, Kapolda menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang telah memimpin jajarannya dengan penuh semangat pengabdian dan dedikasi yang tinggi

Setelah beberapa tahun PT Pengerukan Indonesia (Rukindo)   sempat mengalami keterpurukan dengan kerugian terakumulasi Rp 340,8 miliar, sehingga tidak mampu membayar gaji pegawainya, BUMN tersebut dua tahun  belakangan sudah mandiri kembali. Tahun 2008 pendapatan usaha Rukindo Rp134,26 miliar, laba setelah pajak Rp1,08 miliar dan tahun 2009 pendapatan usaha Rp174,05 miliar dengan laba setelah pajak  naik menjadi Rp 25,42 miliar.
Direktur Usaha PT Rukindo Lukman Piyadi  dan Direktur Teknik Jamiad  mengatakan untuk 2010 direncanakan pendapatan usaha Rp305,23 miliar dan rencana laba Rp 22,96 miliar. Untuk mencapai rencana tersebut utilitas alat produksi harus mencapai 4.805 hari kerja keruk./hari kerja charter.

Rincian pendapatan usaha tersebut meliputi dari produksi jasa pengerukan sebanyak 6,65 juta m3  meliputi pekerjaan pengerukan di  PT Pelabuhan Indonesia dengan volume 5,8 juta m3 (Rp 135,2 miliar) dan pengerukan dibiayai DIP (anggaran pemerintah) volume 8000 m3 (Rp20,4 miliar). Sementara, dari penyewaan alat produksi (charter kapal)  diperoleh Rp 140,4 miliar.
Pendapatan lain ditargetkan Rp9,35 miliar meliputi jasa crewing, jasa survey, sewa alat dan Kerja Sama Operasi (KSO ) sewa lahan. Secara keseluruhan target pendapatan 2010 sebesar Rp 305,23 miliar atau naik 139 persen dari tahun 2009.
Rukindo dengan jumlah SDM pada 2010 direncanakan 587 orang  memiliki 11 kapal keruk jenis hoper (4 di antaranya dicharter di luar negeri) ,2 kapal keruk bor dan 5 kapal kruk cangkram

Senin, 15 Februari 2010

EDWARD SYAH PERNONG

Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo meminta kepada Kapolwiltabes Semarang yang baru, Kombes Pol Edward Syah Pernong SH, untuk menuntaskan kasus-kasus menonjol yang belum terungkap dan menjadi pekerjaan rumah sepanjang tahun 2008.

Menurut Kapolda, tingkat kriminalitas di Kota Semarang menempati peringkat I tertinggi dibandingkan dengan wilayah hukum lain di Jawa Tengah. Dari 1.716 kasus pidana menonjol yang dilaporkan, baru 927 kasus yang terselesaikan. Sementara, secara keseluruhan laporan yang masuk yakni, 4.400 kasus 2.911 diantaranya dapat diungkapkan.

"Saya percaya dan yakin, dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki, Kapolwiltabes yang baru akan dapat segera menyesuaikan diri dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas yang akan datang," ungkap Kapolda saat membacakan amanat pada upacara serah terima jabatan (sertijab) Kapolwiltabes Semarang, Rabu (18/2) pagi.

Edward Syah Pernong menggantikan Kombes Masjhudi yang akan menjabat sebagai Wakapolda Kepulauan Bangka Belitung. Hadir acara itu, pejabat tinggi jajaran Muspida Tingkat II dan seluruh Kapolres Polwiltabes Semarang.

Dijelaskan Kapolda, selama Januari 2009 saja, jumlah kasus tindak pidana yang tercatat mencapai 402 kasus dan yang tertangani masih 51 persen. Tingginya tingkat kriminalitas di Semarang, menurut Kapolda, karena sebagai ibukota Jawa Tengah yang secara geografis memiliki posisi strategis dalam koridor pembangunan.

Untuk itu, Kapolwiltabes diminta segera menyusun langkah dan memberikan upaya serta terobosan untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib.

"Berikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Hindari sikap arogan serta perbuatan anggota yang dapat menimbulkan antipasti masyarakat. Terapkanlah polisi yang tegas dan humanis lewat pemolisian dengan cinta kasih," pesan Alex Bambang.

Kepada seluruh jajaran, Kapolda meminta agar seluruh anggota bekerja secara profesional dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. "Katakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah."

Melakukan Evaluasi

Sementara itu, Edward S Pernong seusai sertijab mengatakan, terhadap pengungkapan kasus menonjol yang belum terselesaikan, dia akan melakukan evaluasi. Dengan demikian, akan dapat dilihat langkah apa yang dapat diambil dan dioptimalkan untuk pengungkapan kasus.

"Saya akan mengoptimalkan langkah dan kebijakan pejabat lama. Termasuk termasuk struktur

organisasi yang sudah tersusun dengan baik. Saya akan mengenali lingkungan dulu untuk memberikan kontribusi dan menentukan langkah yang cukup strategis dalam rangka mengelola keamanan Semarang," kata Edward yang sebelumnya bertugas sebagai Penyidik Utama Tindak Pidana tertentu (Tipiter) Bareskrim Mabes Polri.

Ditambahkannya, tugas terpenting lain adalah mempersiapkan pengamanan Pemilu yang tinggal 53 hari lagi. Dia meminta seluruh jajarannya agar mendukung dan dan melakukan persiapan dan kesiapan baik sarana maupun prasarana, demi terpeliharanya suasana yang kondusif.

Kepada Masjhudi, Kapolda menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang telah memimpin jajarannya dengan penuh semangat pengabdian dan dedikasi yang tinggi.

(sumber : http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=23208)
Diposkan oleh Sai Batin Paksi Buay Pernong di 04:44
Label: Tugas Negara
MUKHLIS BASRI BUPATI LAMPUNG Visi Misi




Tempat, Tanggal Lahir :
Sinar Jaya, 24 Februari 1964

Alamat Rumah :
Rumah Jabatan Bupati Lampung Barat

Alamat Kantor :
Jl. Radin Intan No.01 Liwa Lampung Barat

Telp Kantor :
0728-21155 Tempat, Tanggal Lahir :
Pardasuka,14 Juli 1952

Alamat Rumah :
Rumah Jabatan Wakil Bupati Lampung Barat

Alamat Kantor :
Jl. Radin Intan No.01 Liwa Lampung Barat
Telp Kantor :
0728-217



Terwujudnya masyarakat Lampung Barat yang ” CEKATAN ”
( Cerdas, Kreatif, Aman, Taqwa dan Andalan )
Misi
Misi
• Meningkatkan kualitas kehidupanberagama dan kerukunan hidup umat beragama.
• Mengentaskan kemiskinan berbasiskan kegiatan ekonomi kerakyatan serta pembangunan yang berwawasan lingkungan dan kesinambungan.
• Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Meningkatkan kualitas pelayanan umum, jaringan transportasi dan komunikasi