Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Sabtu, 06 Maret 2010

Polri-TNI Rencanakan Latihan Gabungan Penanggulangan Teroris

Polri-TNI Rencanakan Latihan Gabungan Penanggulangan Teroris
[Jumat, 05 March 2010]
Setelah tertunda setahun, Polri-TNI konkritkan latihan gabungan penanggulangan teroris. Sampai saat ini, untuk penanganan teroris di Aceh, TNI belum dimintai bantuan.

Foto: Sgp

Sejak pukul 08.00 WIB, jajaran Polri dan TNI mengadakan rapat gabungan untuk membahas rencana latihan gabungan penanggulangan terorisme. Dalam rapat tersebut Panglima TNI Joko Suyanto dan Kapolri Bambang Hendarso Danuri beserta jajarannya bersama-sama memaparkan konsep latihan gabungan penanggulangan terorisme yang akan diselenggarakan pertengahan Maret 2010.



Sebenarnya, kata Kepala Pusat Penerangan TNI Sagoem Tamboen, latihan bersama ini rencananya dilakukan pada 2009 lalu. Namun, baru sekarang terealisir karena terganjal kesibukan masing-masing. Untuk itu, dalam rapat kali ini, tim perancang latihan bersama penanggulangan terorisme Polri-TNI melaporkan seperti apa konsep yang nanti dilaksanakan.



"Jadi seperti yang sudah direncanakan, ini sebagai kelanjutan latihan yang pernah dilakukan 2008. Seyogyanya latihan ini kita laksanakan pada tahun 2009, tapi karena kesibukan pihak Polri dan TNI, mundur jadi bulan maret 2010. Polanya seperti latihan tahun 2008 yang lalu, dimana TNI dan Polri mencoba secara terpadu bagaimana menanggulangi aksi teroris," papar Sagoem.



Konsepnya, lanjut Sagoem, "seperti yang sudah kita laksanakan secara terbuka pada tahun 2008. Kita coba secara terpadu menanggulangi aksi terorisme apabila terjadi. Nanti direktur latihan gabungannya adalah Kasub TNI dan Kababinkam Mabes Polri. Dan gladinya akan dipimpin Panglima TNI dan Kapolri". Namun, Marsekal Muda TNI ini berharap latihan bersama hanya sekedar latihan saja, tidak akan pernah terwujud menjadi kenyataan. "Itu harapan kita," imbuhnya.



Meski tidak menjelaskan secara konkret, konsep latihan seperti apa yang akan dilaksanakan nanti, Sagoem menegaskan bahwa TNI tidak akan menjalankan tugas melampaui kewenangan yang diatur dalam undang-undang. Seperti misalnya dalam penanggulangan terorisme di Aceh. Sampai saat ini, TNI belum dimintakan bantuan untuk menanggulangi terorisme di Aceh. Seperti diketahui, Densus 88 Polri sudah bergerak ke Aceh Besar untuk menyisir tempat pelatihan teroris yang berbau semi militer. Dari penyisiran itu, Kadiv Humas Mabes Polri Edward Aritonang sempat menyatakan sudah 15 tersangka yang ditangkap. Tapi, dari ke-15 tersangka itu, satu orang tewas tertembak karena melakukan perlawanan saat disergap petugas.



Ke-14 tersangka yang ditangkap, teridentifikasi satu pelatih yang pernah mengenyam pelatihan (semi militer) di luar negeri. Dari dokumen dan barang bukti senjata, granat yang didapat tim di lapangan, kelompok ini diduga sudah merencanakan akan melakukan aksi teror di suatu tempat. Namun, Edward mengaku belum dapat mengungkapkan sasaran itu demi berjalannya penyelidikan. Selain belum dapat mengungkapkan tempat sasaran aksi teror, jenderal bintang dua ini juga belum dapat mengungkapkan jumlah tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), karena menurutnya akan mengganggu jalannya penyelidikan. "Yang pasti jumlahnya lebih banyak dari yang ditangkap sekarang," katanya.



Atas penyergapan tempat pelatihan teroris di Aceh yang menurut Sagoem masih terkendali itu, TNI belum melakukan aksi apapun. Untuk sementara ini, TNI masih menyikapinya dengan cara memantau dan mengikuti perkembangan di lapangan. Karena, terkait dengan situasi di Aceh masih menjadi tugas dan fungsi kepolisian. "Apabila nanti eskalasi sudah sampai kepada penanganan oleh TNI, sesuai dengan tugas dan fungsi yang diatur dalam undang-undang, barulah kita ikut terlibat. Jadi, untuk sementara ini langkah-langkah di lapangan sementara dilakukan rekan-rekan Kepolisian". Lagipula, tambahnya, hingga kini pihak Polri belum meminta bantuan apapun. "Mudah-mudahan semua dapat terselesaikan dalam waktu dekat".



Terlepas dari pembagian fungsi dan tugas Polri-TNI dalam penanggulangan terorisme, Sagoem mengaku pihak luar negeri seperti Amerika Serikat belum memberi tanggapan resmi mengenai keberadaan tempat pelatihan teroris di Aceh. Situasi dan kondisi seperti ini menjadi penting, mengingat beberapa waktu mendatang Presiden Barrack Obama akan berkunjung ke Indonesia. Namun, apapun respon atau komentar Amerika terhadap kondisi di Indonesia, Sagoem berharap tidak akan dijadikan hal yang luar biasa.



"Kita belum mendapat komentar yang resmi dari pemerintah (Amerika). Tapi, kita harus memahami kalaupun ada komentar dari pemerintah (Amerika) itu hal biasa, sebagaimana pemerintah kita juga biasa memberikan respon atau kometar apabila ada hal yang sama di negara tetangga," ujarnya.



Jadi, Sagoem menambahkan, "saya pikir ini tidak perlu ada yang dikuatirkan. Sepanjang langkah-langkah pengamanan telah direncakan. Pihak Polri kita anggap nanti bisa menyelesaikan permasalahan (terorisme) ini".

Penghargaan Khusus kepada ketua Umum PPAT

Sri Rahma Chandrawati, SH


Property & Bank Award ke III,belum lama ini memberkan penghargaan Khusus kepada ketua Umum PPAT.penhargaan itu diterimanya disalah satu Hotel Di Jakarta..Sri Rahma Chandrawati, SH sangat bersyukur atas apa yang ia peroleh saat ini. Di panggung bisnis Sri Rahma Chandrawati di kenal sebagai seorang Notaris / Pejabat Pembuat Akta Tanah. Baginya menyandang tiga profesi sekaligus sebagai Notaris, PPAT, dan Pejabat lelang, bukanlah pekerjaan yang mudah karena berada di bawah tiga instansi yang berbeda, yaitu Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia, Badan Pertahanan Nasional dan Departemen Keuangan. Namun denagn memberikan pelayanan yang khas dan lebih dari yang lain bisa menjadi pertimbangan bagi pengguna jasa. Ada 9 Prinsip yang selalu mengiringi Sri Rahma Chandrawati dalam berkarir. Prinsip-prinsip tersebut adalah harus punya etika, memiliki kejujuran dan integritas bertanggung jawab pada profesi dan jabatan, hormat pada aturan dan hukum masyarakat, hormat pada hak orang lain, cinta pada pekerjaan, berusaha terus untuk menabung dan investasi, bekerja keras selalu tepat waktu. Prinsip tersebut hingga kini ia jalani dengan sungguh-sungguh, yang paling utama bagi Sri Rahma Chandrawati adalah selalu memberikan yang terbaik “ Soal hasilnya, sepenuhnya kita serahkan kepada Allah SWT. Jika hal tersebut dapat dilakukan maka orang lain dapat menghargai kita, “ sebagai pengelola balai lelang swasta, Sri Rahma Chandrawati yang berkarir sebagai pejabat lelang menjamin tidak akan terjadi conflict of interes. Sri Rahma Chandrawati sangat mendukung kar
suaminya yang ingin memajukan lelang di indonesia, karena menurutnya sudah saatnya di indonesia di terapkan proses penjualan transparan melalu lelang yang profesional demi mencapai efisiensi. Sejak akhir tahun 2006 lalu ia di lantik sebagai penyandang profesi pejabat lelang independen. Di era globalisasi saat ini, di mana seorang wanita dapat dengan leluasa meniti karir dan menjalankan setumpuk aktifitasnya di luar rumah Sri Rahma Chandrawati bisa menjadi contoh dan panutan. Tanpa meninggalkan kodrat sebagai seorang ibu yang di tuntut harus bisa berbagi kasih dan perhatian terhadap anaknya, Sri Rahma Chandrawati tetap sukses dalam berkarir sebagai pejabat lelang.
PPAT Minta Perpanjangan Pensiun
Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) meminta agar pemerintah memperpanjang usia pensiun PPAT.
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 37 Tahun 1998 disebutkan PPAT berhenti menjabat karena meninggal dunia, atau telah mencapai usia 65 (enam puluh lima) tahun, atau diangkat dan mengangkat sumpah jabatan atau melaksanakan tugas sebagai Notaris dengan tempat kedudukan di Kabupaten/Kota Daerah Tingkat II yang lain daripada daerah kerjanya sebagai PPAT atau diberhentikan oleh Menteri.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Umum IPPAT, Sri Rachma Chandrawati kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan rapat kerja nasional II dan upgrading IPPAT di Istana Wapres, “Kami minta usia pensiun diperpanjang sampai 67 tahun. Bapak Wapres saat ini sudah berumur 67 tahun, tetapi masih gesit dalam melayani masyarakat,” ucapnya.

Sri beralasan perpanjangan masa usia pensiun diperlukan agar PPAT dapat melayani masyarakat secara lebih maksimal. Selain itu, lanjut Sri, untuk menangani nota-nota otentik diperlukan pengalaman dan kedewasaan dari PPAT.(Halim)
.

Kapolda Jateng Tangkap Wasit


·        Kapolda Jateng Tangkap Wasit
·        SEMARANG - PSIS Semarang sukses memenuhi target merebut poin penuh saat menjamu Mitra Kukar dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 2009-2010 kemarin sore (19/2) di Stadion Jatidiri Semarang. Gol kemenangan PSIS dicetak Cristiano Lopes melalui heading keras pada menit ke-30 dan sontekan pemain baru Tomy Oeripka pada menit ke-61.

Kemenangan itu sekaligus revans setelah pada putaran pertama lalu PSIS dikandaskan 0-2 di Tenggarong. Namun, kemenangan PSIS tersebut "ternoda" dengan penangkapan seluruh perangkat pertandingan oleh polisi atas perintah Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo.

Aksi tegas Kapolda itu spontan membuat gempar Stadion Jatidiri yang dipenuhi 10 ribu penonton. Setelah wasit Dedy Wahyudi dari Denpasar meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, belasan aparat berpakaian preman menguntit wasit dan dua asistennya serta pengawas pertandingan (PP) ke ruang ganti. Setelah berganti pakaian, keempatnya diangkut dengan mobil polisi ke Polwiltabes Semarang untuk menjalani pemeriksaan. Mereka adalah wasit Dedy Wahyudi (Denpasar), asisten wasit I Fajar Riyadi (DIJ), asisten wasit II Sutopo (Surabaya), dan PP Khairul Agil.

Tanda-tanda bakal diprosesnya wasit oleh polisi itu tampak ketika Kapolda yang tak berseragam dinas turun dari tribun dan menghampiri Khairul Agil saat jeda pertandingan. Orang pertama di jajaran Polda Jateng tersebut terlihat begitu marah. Dengan raut wajah yang emosional, Kapolda tampak menghardik Khairul. Sesekali jenderal berbintang dua itu menunjuk-nunjuk muka Khairul sambil bicara keras.

Ketika kembali ke tribun, Kapolda menegaskan akan memeriksa dan memproses wasit serta seluruh perangkat pertandingan yang bertugas dalam laga tersebut. Kapolda mencurigai wasit bertindak tidak adil saat memimpin laga tersebut.

"Mereka akan saya periksa, banyak keputusan yang tidak adil selama babak pertama. Ini bisa membuat pemain berkelahi di lapangan dan berpotensi rusuh. Setelah pertandingan, mereka diperiksa," ujar Kapolda dengan raut muka marah.

Dalam pertandingan kemarin, memang ada dua keputusan wasit yang seperti menguntungkan PSIS dan membuahkan protes pemain-pemain tamu. Saat Lopes mencetak gol melalui heading pada menit ke-30 dengan memanfaatkan umpan crossing Miro Baldo Bento, posisi Lopes memang tidak jelas -offside atau muncul dari belakang. Namun, pemain Mitra menganggap Lopes offside. Mereka pun memprotes keras meski wasit Dedy tetap pada keputusannya.

Kemudian pada menit ke-44, Dedy menghadiahi pemain tamu Rendi Irawan dengan dua kartu kuning berturut-turut yang berbuah kartu merah. Randi dianggap memprotes berlebihan sehingga wasit mengganjarnya dengan dua kartu kuning langsung. Setelah insiden itulah, Kapolda turun ke meja PP dan tampak memarahinya.

Hingga tadi malam, empat perangkat pertandingan tersebut masih diperiksa intensif di Mapolwiltabes Semarang. Kapolwil Semarang Kombes Pol Edwardsyah Pernong tidak mengangkat ponselnya saat dihubungi
Kapolres Semarang Selatan AKBP Nurcholis saat dihubungi mengatakan, wasit diperiksa karena dicurigai menerima suap sehingga keputusannya banyak menguntungkan PSIS. "Kami sedang interogasi, kenapa kok mudah sekali dia mencabut kartu merah dan banyak keputusan lain yang tidak adil. Barangkali saja dia menerima suap, kami akan dalami itu," papar Nurcholis.

Baku Tembak Densus 88 dengan Teroris di Aceh Besar, Satu Densus Tewas

Baku Tembak Densus 88 dengan Teroris di Aceh Besar, Satu Densus Tewas
BANDA ACEH - Operasi perburuan Densus 88 Mabes Polri atas jaringan teroris di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mendapat perlawanan. Setelah seminggu ini menggerebek markas Jamaah Islamiyah (JI) di Aceh Besar, perlawanan kelompok teroris membawa korban di pihak aparat keamanan.

Berdasar informasi yang dihimpun Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), seorang personel Densus 88 tewas dalam baku tembak dengan kelompok teroris bersenjata di kawasan perbukitan antara Lamkabeu dan Lamteuba, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Kamis malam (4/3). Selain itu, sebelas personel Brimob luka-luka. Hingga kemarin (5/3), para korban dirawat di Rumah Sakit Umum Zai­noel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Direktur RSUZA Banda Aceh dr Taufik Mahdi SpOG mengatakan, pihaknya menerima sebelas pasien dari Brimob Polda Aceh. Seorang di antara mereka harus mendapatkan perawatan intensif karena luka tembak di bawah ketiak akibat peluru menembus punggung dan mengenai paru-paru sedalam 2 cm.

''Proyektil peluru sudah kami keluarkan melalui operasi. Kondisinya sekarang mulai membaik setelah mendapatkan penanganan medis,'' tuturnya.

Taufik mengatakan, secara umum personel Brimob yang dirawat lima orang. Kondisi enam anggota Brimob yang lain tidak terlalu parah sehingga cukup berobat jalan. ''Secara umum, mereka hanya luka ringan terkena peluru. Peluru bersarang di tubuh hanya dialami satu personel,'' jelasnya.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri membenarkan soal kabar tewasnya personel Densus 88 dalam baku tembak di Aceh Besar. ''Menurut keterangan saksi anggota yang bersama mereka, ya (personel Densus 88 itu) diduga sudah meninggal,'' kata Kapolri di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Kendati begitu, Kapolri juga menyatakan bahwa jenazah personel Densus 88 tersebut belum ditemukan. ''Yang luka ringan (dari pihak Polri) empat orang. Yang luka-luka empat orang masih di rumah sakit. Yang meninggal seorang sampai hari ini (kemarin, Red) belum bisa ditemukan karena dibawa dengan senjatanya oleh mereka (kelompok teroris),'' papar Kapolri. ''Kami masih melakukan pengejaran,'' lanjutnya.

Dari pihak teroris, kata Kapolri, tiga orang terluka. Tetapi, mereka melarikan diri. Polri juga menangkap 14 teroris yang beraksi di Aceh. ''Insya Allah, lebih kurang 30-an (teroris yang masih diburu),'' terangnya.

Kapolri tidak bersedia menjelaskan apakah teroris di Aceh terkait jaringan teroris di tanah air selama ini. Dia beralasan, jika diungkap sekarang, itu akan mengganggu pengejaran. ''Nanti saya jelaskan supaya tidak terputus,'' katanya.

Kapolri juga menolak menjelaskan secara lebih detail soal target serangan teroris dan antisipasi yang dilakukan polisi. ''Nanti saja. Pokoknya, anak-anak sedang bertugas sekarang,'' jawabnya.

Menurut Kapolri, para teroris yang beraksi di Aceh tersebut bersenjata lengkap. Jenisnya sudah diketahui karena sebagian sudah disita polisi. ''(Senjata) yang disita empat pucuk. AK dan M-16,'' tuturnya.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta aparat memberantas aktivitas terorisme di Aceh. SBY mengatakan, teroris tersebut bukan unsur GAM dan ingin mengesankan situasi di Aceh tidak aman.

''Ini bukan unsur GAM yang dulu. Benar-benar kelompok teroris yang mengorganisasi diri dengan rapi, memilih tempat-tempat latihan di Aceh,'' kata SBY dalam rapat kabinet terbatas bidang polhukam di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin. Rapat dihadiri Wapres Boediono dan para menteri bidang polhukam.

SBY mengapresiasi jajaran polhukam, terutama Polri, yang melaksanakan operasi pemberantasan sel-sel terorisme di Aceh. SBY meminta aparat keamanan bekerja sama sebaik-baiknya dengan para bupati, wali kota, ulama, dan tokoh masyarakat di Aceh. ''Sampaikan betul bahwa ini adalah sel dan unsur teroris. Saya mendapat laporan bahwa pemimpinnya bukan orang Aceh dan sebagian di antara mereka berasal dari luar Aceh,'' papar SBY.

Presiden mengatakan, ancaman terorisme di dunia masih ada. ''Sel-sel terorisme masih bekerja, baik di luar maupun di dalam negeri,'' katanya. Karena itu, lanjut SBY, kepolisian, BIN (Badan Intelijen Negara) dan TNI harus melakukan segala upaya untuk mencegah.

Pemberantasan terorisme tetap menjadi agenda utama penegakan hukum dan keamanan. ''Rakyat menginginkan negara kita aman agar kegiatan mereka sehari-hari bisa dilakukan, apakah berdagang, bertani, dan sebagainya,'' kata presiden. Dunia usaha dan aktivitas ekonomi, tutur SBY, juga memerlukan jaminan keamanan dalam negeri.

Dalam perkembangan lain, pascabaku tembak di Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, warga dua desa (Desa Bayu dan Alue Dua) terpaksa mengungsi ke Desa Lamkabeu yang hanya berjarak 3-4 kilometer dari lokasi baku tembak.

Bit Ali, 75, warga Desa Alue Dua, bersama enam anggota keluarganya terpaksa menumpang di rumah sanak famili di Lamkabue karena lokasi baku tembak hanya beberapa meter di belakang rumahnya. ''Kami sudah diberi tahu agar tidak kembali sebelum petugas mengatakan keadaan aman,'' katanya kepada Rakyat Aceh kemarin.

Dia menuturkan, saat terjadi baku tembak itu, dirinya bersama sejumlah warga Alue Dua dan Desa Bayu sedang melayat ke rumah Nurbani, korban tewas akibat peluru nyasar yang diduga berasal dari kelompok teroris. Setelah pemakaman, warga dua desa diminta keluar dari desa mereka.

Warga Desa Bayu, Ayun, Meunasah Tunong, Mange, dan Bateu Lhe juga terpaksa tidur di lantai karena takut kena peluru nyasar akibat baku tembak. Warga juga tidak berani menyetel televisi, radio, dan tape.

Berdasar pengamatan Rakyat Aceh, pukul 10.15 hingga menjelang salat Jumat kemarin, 10 truk pasukan Brimob tiba di Lamkabeu. Mereka berasal dari Brimob Kelapa Dua, Depok, untuk menggantikan personel yang bertugas sebelumnya.

TNI Siaga

Mabes TNI masih menahan diri untuk tidak terjun langsung ke Aceh Besar guna memburu teroris. TNI tidak ingin kehadiran mereka mengganggu operasi yang dilakukan Densus 88 Mabes Polri.

''Posisi kami standby saja,'' ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen kemarin (5/3). Sagom kemarin bertandang ke Mabes Polri untuk berkoordinasi terkait kerja sama pengamanan TNI-Polri.

Menurut Sagom, TNI (dalam hal ini Kodam Iskandar Muda) terus memantau perkembangan penanganan polisi. ''Kami berangkat dari apa yang menjadi fungsi dan tugas Polri. TNI sementara ini menyikapi dengan cara memantau dan mengikuti perkembangan di lapangan,'' kata mantan Kadispen TNI-AU tersebut.

Berdasar informasi di lapangan, perkembangan kelompok di Aceh belum memerlukan penanganan TNI. ''Kami yakin polisi mampu,'' ujarnya.

Sagom menjelaskan, TNI baru bertindak apabila situasi di Aceh mulai tidak kondusif. Misalnya, muncul milisi bersenjata dan mengancam simbol-simbol negara.

Sesuai dengan tugasnya, TNI siap membantu Polri melakukan pengamanan dan penanganan. Apalagi, TNI juga memiliki satuan-satuan untuk menindak teror, seperti Sat-81 Gultor Kopassus atau Denjaka Marinir TNI-AL .

''Apabila nanti eskalasi mengarah pada tugas dan fungsi TNI, kami siap (turun ke lapangan). Tapi, sejauh ini belum. Juga, belum ada permintaan dari kepolisian,'' tuturnya.

Kemarin 14 tersangka teror diterbangkan dari Aceh menuju Jakarta. Mereka mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah dan langsung dibawa ke Rutan Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Menurut Kadivhumas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang, penanganan mereka sekarang di bawah kendali Densus 88 Mabes Polri. ''Untuk wajah (para tersangka terorisme), kami tidak bisa ekspos karena masih diperlukan untuk pengembangan. Itu strategi tim penyidik,'' katanya.

Senin, 01 Maret 2010

Sammy Kerispatih dipolisikan oleh seorang wanita.


Sammy Kerispatih dipolisikan oleh seorang wanita.

Sammy Kerispatih dipolisikan oleh seorang wanita. Vokalis tenar itu dituduh mencuri mobil Honda Civic warna hitam.

Nama Hendra Samuel Simorangkir atau biasa disapa Sammy sangat dikenal sebagai vokalis Kerispatih. Namun, di pengujung 2009 dia dituduh melakukan pencurian mobil Honda Civic hitam B 915 KA.

Serunya, mobil itu milik seorang wanita bernama Giska alias Sekar Mawar. Sammy pun dijemput petugas Kepolisian pada Rabu, (9/12) pekan lalu, untuk menjalani pemeriksaan di Polsek Mampang. Sekitar 11 jam dia diperiksa sebagai saksi atas kasus tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Mampang. Jakarta Selatan, Iptu Syamsudin mengatakan, seorang wanita yang ngefans Kerispatih menuduh Sammy telah mencuri sebuah mobil. "Dia masih kami periksa apakah benar dia mengambil mobil wanita itu." tukasnya.

Menurut informasi yang dihimpun, mulanya Sammy berkunjung ke kawasan Kemang. Jakarta Selatan. Saat itu, Sammy akan naik ke mobilnya, tiba-tiba seorang wanita bernama Giska berteriak kalau Samy membawa kabur mobil itu. Sementara, kunci mobil dan STNK mobil Giska masih ada di tangan petugas valet. Disaat yang bersamaan, petugas patroli Polsek Mampang melintas dan langsung mengamankan Sammy ke Polsek Mampang, Jaksel.

Namun, dugaan lain menyebutkan jika Giska mengajak Sammy untuk bertemu di Kemang Food Festival, tapi yang ditunggu tidak datang-datang. Akhirnya Giska menuju mobilnya yang telah diparkir, naman seorang petugas mengatakan kalau mobilnya sudah diambil oleh pria yang mirip vokalis band ternama itu. Namun polisi belum bisa memastikan apakah benar dia mengambil mobil wanita itu."Status Sammy masih sebagai saksi," ujar salah satu petugas Polres Jakarta Selatan.

Meski menjalani pemeriksaan, Sammy sempat dikunjungi kerabat dari Manajemen Kerispatih serta pengacaranya. Pelantun tembang ‘Tapi Bukan Aku’ ini datang ke kantor polisi mengenakan kaos hitam dan berkacamata hitam.

Kepada wartawan ia mengatakan, “Biasalah, lagi ngobrol-ngobrol saja,” katanya santai ketika keluar dari ruang Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Syamsudin di lantai dua. Ia juga meminta wartawan menanyakan kasusnya pada pengacaranya.

Tak terlihat tegang, Sammy justru tampak mengumbar senyum kepada wartawan yang menunggunya. “Gue menunggu Kanit,” ungkapnya. Rencananya, setelah menjalani pemeriksaa akan keluar langsung ke Surabaya.

Menurut Sammy, kasus ini bermula dari laporan Giska, model, yang menuduh mencuri mobilnya. Sammy disebut mencuri Honda Civic hitam B 915 KA. “Kronologisnya, cewek itu melapor. Tiba-tiba anggota kepolisian menciduk gue. Karena gue merasa benar, jadi gue nurut,” jelasnya.

Giska melaporkan Sammy Selasa (8/12) lalu. Dihadapan polisi penyidik, perempuan itu menyebutkan Sammy membawa mobilnya dari Kemang Food Fest, Jakarta Selatan. “Padahal saat itu gue di tempat lain. Tiba-tiba gue dijemput polisi di rumah,” ungkap Sammy. “Cewek itu sudah bikin BAP (berita acara pemeriksaan).”

Sammy yang menuding perempuan itu “psikopat”, dan berencana menuntut balik. “Status gue sekarang masih saksi. Gue sedang proses menuntut balik,” kata Sammy yang mengaku membuat laporan balik di Polsek Mampang Prapatan.

Hal sebaliknya disampaikan kuasa hukum Giska, Rivai Zakaria. “Yang punya mobil bernama Giska. Klien saya kenal cukup lama dengan Sammy,” tegas Rivai Zakaria. “Mobil yang hilang itu Honda Civic hitam dengan nomor polisi B 915 KA. Sama dengan nama klien saya,” sambungnya di kantor polisi. “Ada petugas Valet Parking dan sopir taksi yang menyaksikan Sammy mengambil mobil. Mobil diambil di Fast Food Kemang, Jakarta Selatan,” lanjutnya.

Meski demikian Sammy tetap mengaku tidak membawa kabur mobil New Civic milik Giska. Untuk meyakinkan itu, pria kelahiran Bandung 08 September 1982 ini menyampaikan alibinya. "Katanya mobilnya dibawa oleh Sammy seperti itu. Tapi itu fitnah yang ditujukan kepada Sammy," kata pengacara Sammy, Fery Amahorseya, di Polsek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (9/12).

Ferry menambahkan, "Makanya kita minta dapatkan dulu mobilnya biar bisa diurut kejadiannya. Kita lihat ada sesuatu di balik ini. Apa motifnya dia saya juga kurang tahu, saya gak bisa ngomong sekarang. Jangan melebarkan masalah ini lah." sofyan hadi


Sammy Serang Balik
Kasus pencurian mobil yang diduga melibatkan Sammy "Kerispatih" bergulir bak bola liar. Entah apa motivasinya, Sekar Mawar alias Giska, yang melaporkan Sammy ke pihak kepolisian atas hilangnya mobil Honda Civic miliknya, mengaku mendapatkan ancaman dari Sammy.

Kuasa hukum Giska, Rivai Zakaria, SH, membenarkan adanya ancaman tersebut. "Klien kami diancam bakal berurusan dengan backing (orang kuat) oleh Sammy. Karena merasa diancam, makanya dia hire saya," ujarnya saat ditemui di Polsek Mampang, Jakarta Selatan Rabu (9/12) pekan lalu.

Ancaman itu, kata Rivai, muncul setelah kliennya melaporkan kejadian kehilangan mobilnya di Club 999 Kemang pada Rabu dini hari. Setelah mendengarkan kesaksian petugas parkir, Giska merasa yakin Sammy lah yang membawa kabur mobil miliknya itu. "Dia (Sammy) bilang, 'Awas kalau berani lawan saya. Saya punya backing'," kata Rivai menirukan ucapan Sammy kepada kliennya.

Meski begitu, pihak Giska tak merasa gentar dengan ancaman tersebut. "Enggak takutlah kalau dia sebut nama pejabat. Kalau kita benar, kita enggak perlu takut. Berani enggak pejabat itu dicopot jabatannya," tegas Rivai. Rivai hanya berharap Sammy mengaku salah atas perbuatan yang dilakukannya. "Biasalah, kalau salah sudah ngaku aja, bilang khilaf atau mabuk," kata Rivai.

Terkait tudingan bahwa kliennya seorang psiko, Rivai menantang Sammy membuktikan tudingannya itu. "Kata siapa klien saya psiko? Coba deh dia disuruh nulis hitam di atas putih pasti berani. Klien saya normal kok." sofyan hadi

Kronologis Kasus Sammy Kerispatih yang cukup menggempakan bagi masyarakat. Memang secara logika dan analisa akal, rasanya hal yang kurang bisa diterima, seorang Sammy Jo yang cukup kaya mau melakukan pencurian mobil seperti yang dituduhkan oleh Giska di bawah ini.

Namun kita tak bisa memastikan segala sesuatunya tentang Kasus Samy Kerispatih ini, sebelum adanya kepastian yang sangat jelas, serta kasus ini bisa selesai. Sammi Kerispatih yang sedang menghadapi kasus yang menimpanya ini, tak bisa kita tuduh bersalah atau tidak dalam kasus ini.Kita tunggu saja perkembangan kasus Sammy Kerispatih ini selanjutnya.

Giska, wanita yang menjadi korban pencurian mobil oleh Sammy 'Kerispatih', sudah menunjuk seorang pengacara untuk menghadapi kasusnya. Sammy dilaporkan Giska mencuri mobil Honda Civic warna hitam bernopol B 915 KA. Sammy menganggapnya hanya fitnah. Bagaimana kronologis sebenarnya kejadian tersebut?


Menurut Giska yang berprofesi model, pada Rabu (9/12/2009) dinihari, dirinya dan teman-temannya berada di Kemang Food Fest, Jakarta Selatan. Di waktu bersamaan, Sammy mengajak Giska bertemu di Cafe 999 yang juga berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Namun alangkah kagetnya Giska melihat mobilnya menghilang. Bagaimana mungkin kunci mobil masih berada di tangan petugas Valet Parking, tapi mobil bisa keluar dari kawasan Kemang Food Fest?

Giska lalu bertanya kepada petugas Valet. Petugas parkir mengatakan bahwa yang membawa mobil adalah vokalis band Kerispatih. Kecurigaan Giska langsung tertuju kepada Sammy.

Karena sudah menaruh curiga kepada Sammy, Giska lalu teringat kejadian hilangnya kunci mobil di apartemennya di kawasan Tanjung Duren, sebulan silam. Kebetulan saat itu Sammy berada di apartemen tersebut bersama teman-temannya.

Tanpa pikir panjang, Giska langsung melaporkan kejadian hilangnya mobil miliknya itu ke Polsek Mampang, Jakarta Selatan.

Namun hal berbeda dikatakan oleh pihak Sammy. Versi Sammy melalui pengacaranya Ferry Amahorseya, pada Selasa 8 Desember 2009 malam hingga Rabu dinihari, Sammy bersama teman-temannya berada di Senayan City, Jakarta Selatan. Di Senayan City, Sammy juga bersama Giska, gadis yang kenalnya dua bulan lalu di tempat yang sama.

Pada Rabu, 9 Desember 2009, pukul 00.30, Sammy bergegas menuju Café 999 yang berada di Kemang, Jakarta Selatan. Sammy pun berpisah dengan Giska menuju kafe tersebut.

Tanpa sepengetahuan Sammy, ternyata Giska juga berada di Kemang. Namun Sammy mengelak dituding mengajak Giska bertemu. Semua keterangan yang diklaim Giska, praktis dibantah oleh Sammy dengan alibi keduanya berada di tempat berbeda saat kejadian raibnya mobil Giska.

Sekira pukul 04.00 WIB tadi, Sammy yang sedang berada di rumahnya digelandang polisi untuk dimintai keterangan di Polsek Mampang, Jakarta Selatan, atas laporan pencurian yang diadukan Giska. Status Sammy saat ini masih sebagai saksi. (

"Awalnya, Giska mengajak Sammy untuk bertemu di Kemang FoodFest, tapi yang ditunggu tidak datang-datang, ketika Giska hendak menuju mobilnya, seorang petugas mengatakan kalau mobilnya sudah diambil. Sang petugas menggambarkan orang yang mengambil mobil Giska seperti Sammy 'Kerispatih'," ujar Rivai Zakaria yang ditemui di Polsek Mampang Prapatan, 9 Desember 2009.

Sementara, kunci mobil dan STNK mobil Giska masih ada di tangan petugas valet. Giska juga pernah bercerita kalau ia menyimpan kunci kontak di apartemen miliknya, yang sering dikunjungi Sammy.

"Menurut Giska, barang bukti berupa kunci kontak itupun diketahui sudah hilang," tambah pengacara Giska lagi. Wanita berusia 21 tahun itu, mengatakan baru sekitar 3 atau 4 kali bertemu dengan Sammy, vokalis grup band 'Kerispatih' tersebut.

Pengacara Sammy, Ferry Amahorsea, menyanggah bila klielnnya dituduh mencuri mobil. Ferry bercerita mengenai versi lain dari kasus Sammy.

Ferry mengklarifikasi soal kronologi cerita yang disampaikan pengacara Giska, Rivai Zakaria, yang dinilai merugikan pihak kliennya.

"Jadi gini, tadi malam Sammy ada di senayan city dengan teman-temannya. Lalu Sammy melanjutkan acara ke sebuah club 999, Kemang, dan keluar dari Senayan City sekitar jam 23.30 WIB tengah malam. Nggak tahunya, di Kemang ada Giska juga. Sammy bawa mobil sendiri dan nggak keluar dari 999," jelas pengacara Sammy.

Ferry menegaskan tuduhan Giska sangat rancu, karena Sammy tidak pergi ke Food Fest Kemang seperti yang sudah dikatakan Giska.

"Makanya kita minta dapatkan dulu mobilnya biar bisa diurut kejadiannya. Kita melihat ada sesuatu di balik ini. Apa motifnya dia, saya juga kurang tahu, saya nggak bisa ngomong sekarang. Tolong, jangan melebarkan masalah ini," papar Ferry.
www.Proteksi news.com0 komenta