Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Selasa, 16 Februari 2010


Setelah beberapa tahun PT Pengerukan Indonesia (Rukindo)   sempat mengalami keterpurukan dengan kerugian terakumulasi Rp 340,8 miliar, sehingga tidak mampu membayar gaji pegawainya, BUMN tersebut dua tahun  belakangan sudah mandiri kembali. Tahun 2008 pendapatan usaha Rukindo Rp134,26 miliar, laba setelah pajak Rp1,08 miliar dan tahun 2009 pendapatan usaha Rp174,05 miliar dengan laba setelah pajak  naik menjadi Rp 25,42 miliar.
Direktur Usaha PT Rukindo Lukman Piyadi  dan Direktur Teknik Jamiad  mengatakan untuk 2010 direncanakan pendapatan usaha Rp305,23 miliar dan rencana laba Rp 22,96 miliar. Untuk mencapai rencana tersebut utilitas alat produksi harus mencapai 4.805 hari kerja keruk./hari kerja charter.

Rincian pendapatan usaha tersebut meliputi dari produksi jasa pengerukan sebanyak 6,65 juta m3  meliputi pekerjaan pengerukan di  PT Pelabuhan Indonesia dengan volume 5,8 juta m3 (Rp 135,2 miliar) dan pengerukan dibiayai DIP (anggaran pemerintah) volume 8000 m3 (Rp20,4 miliar). Sementara, dari penyewaan alat produksi (charter kapal)  diperoleh Rp 140,4 miliar.
Pendapatan lain ditargetkan Rp9,35 miliar meliputi jasa crewing, jasa survey, sewa alat dan Kerja Sama Operasi (KSO ) sewa lahan. Secara keseluruhan target pendapatan 2010 sebesar Rp 305,23 miliar atau naik 139 persen dari tahun 2009.
Rukindo dengan jumlah SDM pada 2010 direncanakan 587 orang  memiliki 11 kapal keruk jenis hoper (4 di antaranya dicharter di luar negeri) ,2 kapal keruk bor dan 5 kapal kruk cangkram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar