Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Sabtu, 06 Maret 2010

Kapolda Jateng Tangkap Wasit


·        Kapolda Jateng Tangkap Wasit
·        SEMARANG - PSIS Semarang sukses memenuhi target merebut poin penuh saat menjamu Mitra Kukar dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 2009-2010 kemarin sore (19/2) di Stadion Jatidiri Semarang. Gol kemenangan PSIS dicetak Cristiano Lopes melalui heading keras pada menit ke-30 dan sontekan pemain baru Tomy Oeripka pada menit ke-61.

Kemenangan itu sekaligus revans setelah pada putaran pertama lalu PSIS dikandaskan 0-2 di Tenggarong. Namun, kemenangan PSIS tersebut "ternoda" dengan penangkapan seluruh perangkat pertandingan oleh polisi atas perintah Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo.

Aksi tegas Kapolda itu spontan membuat gempar Stadion Jatidiri yang dipenuhi 10 ribu penonton. Setelah wasit Dedy Wahyudi dari Denpasar meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, belasan aparat berpakaian preman menguntit wasit dan dua asistennya serta pengawas pertandingan (PP) ke ruang ganti. Setelah berganti pakaian, keempatnya diangkut dengan mobil polisi ke Polwiltabes Semarang untuk menjalani pemeriksaan. Mereka adalah wasit Dedy Wahyudi (Denpasar), asisten wasit I Fajar Riyadi (DIJ), asisten wasit II Sutopo (Surabaya), dan PP Khairul Agil.

Tanda-tanda bakal diprosesnya wasit oleh polisi itu tampak ketika Kapolda yang tak berseragam dinas turun dari tribun dan menghampiri Khairul Agil saat jeda pertandingan. Orang pertama di jajaran Polda Jateng tersebut terlihat begitu marah. Dengan raut wajah yang emosional, Kapolda tampak menghardik Khairul. Sesekali jenderal berbintang dua itu menunjuk-nunjuk muka Khairul sambil bicara keras.

Ketika kembali ke tribun, Kapolda menegaskan akan memeriksa dan memproses wasit serta seluruh perangkat pertandingan yang bertugas dalam laga tersebut. Kapolda mencurigai wasit bertindak tidak adil saat memimpin laga tersebut.

"Mereka akan saya periksa, banyak keputusan yang tidak adil selama babak pertama. Ini bisa membuat pemain berkelahi di lapangan dan berpotensi rusuh. Setelah pertandingan, mereka diperiksa," ujar Kapolda dengan raut muka marah.

Dalam pertandingan kemarin, memang ada dua keputusan wasit yang seperti menguntungkan PSIS dan membuahkan protes pemain-pemain tamu. Saat Lopes mencetak gol melalui heading pada menit ke-30 dengan memanfaatkan umpan crossing Miro Baldo Bento, posisi Lopes memang tidak jelas -offside atau muncul dari belakang. Namun, pemain Mitra menganggap Lopes offside. Mereka pun memprotes keras meski wasit Dedy tetap pada keputusannya.

Kemudian pada menit ke-44, Dedy menghadiahi pemain tamu Rendi Irawan dengan dua kartu kuning berturut-turut yang berbuah kartu merah. Randi dianggap memprotes berlebihan sehingga wasit mengganjarnya dengan dua kartu kuning langsung. Setelah insiden itulah, Kapolda turun ke meja PP dan tampak memarahinya.

Hingga tadi malam, empat perangkat pertandingan tersebut masih diperiksa intensif di Mapolwiltabes Semarang. Kapolwil Semarang Kombes Pol Edwardsyah Pernong tidak mengangkat ponselnya saat dihubungi
Kapolres Semarang Selatan AKBP Nurcholis saat dihubungi mengatakan, wasit diperiksa karena dicurigai menerima suap sehingga keputusannya banyak menguntungkan PSIS. "Kami sedang interogasi, kenapa kok mudah sekali dia mencabut kartu merah dan banyak keputusan lain yang tidak adil. Barangkali saja dia menerima suap, kami akan dalami itu," papar Nurcholis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar