Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Sabtu, 27 November 2010

Bluebird luncurkan taxi executif


Idetitas Bangsa Dalam Identitas Baru Blue Bird Group

Presiden Direktur Blue Bird Group, dr. H. Purnomo Prawiro
Persembahan Blue Bird Group Untuk Warisan Budaya Indonesia
Sebagai bagian dari komitmen "Tahun Peningkatan Penampilan dan Pelayanan" yang dicanangkan oleh Blue Bird Group. Maka pada hari ini. perusahaan berlambang burung biru tersebut meluncurkan seragam terbaru untuk para pengemudinya dengan mengap-likasikan ragam hias batik sebagai bentuk simbol peningkatan kualitas pelayanan prima
Penghargaan kepada ujung tombak layanan transportasi darat, taksi ini mudah dimengerti karena merekalah orang pertama yang akan ditemui dan berinteraksi dengan penumpang. Impresi pertama yang dibawa tidak hanya sebatas kualitas kendaraan, tetapi juga keramahan, keamanan, kenyamanan dan tentu saja pengetahuan pengemudi pada nilai-nilai budaya Timur.
Ditegaskan oleh Presiden Direktur Blue Bird Group, dr. H. Purnomo Prawiro dalam pembukaan pengantar acara, "Menentukan sebuah identitas bukan perkara mudah. Hal tersebut harus mampu mencerminkan rasionalisasi yang secarakomprehensif menggabungkan antara visi dan misi Perusahaan, serta harapan dan janji yang diharapkan oleh masyarakat luas dan pelanggan kami."
Pumomo berharap para pengemudi dapat memahami hal ini, dan menjadikannya kredo atau semangat dalammenjalankan tugaskesehanannya.
Hal ini diamini oleh Bapak Drs. Tjetjep Supanrian, M.Si. Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Rim. Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata RI yang hadir di kesempatan tersebut. "Taksi adalah pelaku dalam industri tranportasi darat yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi sebuah kota, ataunegara secara luas. Tidak hanya pada lumlah tenaga kena yang dapat terserap tetapi iuga pada dampak yang diberikannya. Yang pasti akan memberikan nilai positif karena mendukung mobilitas masyarakat, menggerakkan roda perekonomian dan menunjang industri lainnya seperti pariwisata."
Dalam dunia pariwisata, seperti ditegaskan oleh Bapak Tjetjep Suparman, tidak ada kata lain yang harus diperhatikan selain memastikan bahwa keramahan, jaminan keamanan dan kenyamanan, bernilai kompetitif dalam persaingan global industri pariwisata. Hal inilah yang akan memberikan para penikmat perjalanan nilai lebih dari sebuah tujuan.
Acara peluncuran seragam batik yang berlangsung di Museum Sejarah Jakarta, kawsan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (30/9) ini merupakan upaya untuk turut menyemarakkan perayaan Bulan Batik Nasional yang ditetapkan padabulan Oktober setiap tahunnya. Dimeriahkan dengan beberapa macam kegiatan, seperti Batik Airbrush Exhibition dan kompetisi foto yang terbuka bagi kalangan media dan masyarakat umum
Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni Purnomo menyatakan," Kesadaran sebagai sebagai warga negara yang baik dan perusahaan perusahaan yang 100 % Indonesia, tentu akan menjadi panutan pelaku industri lainnya, kami merasa memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk turut mendukung program Pemerintah selain menghargai dan menjaga asset budaya Indonesia. Salah satunya ragam Batik."
Kebanggaan atas pengakuan UNESCO di tahun 2009, atas warisan non-benda kepada Indonesia seharusnya tidak hanya dinikmati sebagai anugrah. Tetapi lebih dari Itu, harus dimaknai secara dalam dalam upaya melestarikannya.
Hal ini ditegaskan oleh Ibu Jultin Ginandjar Kartasasmita, Ketua Yayasan Batik Indonesiayang menganggap upaya Blue Bird Group sebagai langkah nyata turut memberikan partisipasi dan kontribusi nyata, tidak hanya sebatas wacana pada kehadiran batik.