Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Minggu, 17 Januari 2010

JEMBATAN SELAT SUNDA BAKALTERPANJANG DIDUNIA

Pembangunan megaproyek jembatan Selat Sunda (JSS) dimulai tahun 2012 setelah tim ahli melakukan studi kelayakan selama empat tahun. Pemerintah memasukan JSS dalam blue print�20tata ruang nasional.


TEKEN NOTA KESEPAKATAN. Gubernur Sjachroedin Z.P. menandatangani nota kesepakatan pembangunan jembatan Selat Sunda disaksikan Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta (kiri), Mensesneg Hatta Radjasa (kedua kiri), Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah (jilbab), bos Artha Graha Tomy Winata (kedua kanan), dan pimpinan konsorsium Wiratman Associated-AG Network Wiratman Wangsadinata (kanan). Penandatanganan megaproyek 10 miliar dolar Amerika Serikat itu di atas kapal Tunas Wisesa 03 yang berlayar di sekitar Pulau Sangiang, Selat Sunda,
()
Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah, pakar konstruksi Wiratman Wangsadinata dari Wiratman & Associates, dan Tomy Winata dari Artha Graha, Rabu (3-10), menandatangani nota perjanjian (memorandum of agreement--MoA) di Selat Sunda, lepas pantai Pulau Sangiang. Penandatanganan dilakukan di atas kapal pesiar Tunas Wisesa 03, milik pengusaha Tomy Winata.
Turut menyaksikan penandatanganan itu antara lain Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menneg PPN/Kepala Bapenas Paskah Suzetta, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Syarifudin Tippe, Danrem 043 Gatam Kolonel Bambang S. Gandhi, dan Bupati Lamsel Zulkifli Anwar.
Dengan ditandatanganinya MoA, Wiratman & Associates akan memulai prastudi kelayakan (pre-feasibility studies) pembangunan JSS yang menelan biaya lebih Rp91 triliun itu. Artha Graha akan membiayai prastudi kelayakan yang berlangsung 4 tahun. Jika dinyatakan layak, pembangunan JSS akan dimulai lima tahun mendatang.
Model konstruksi jembatan yang akan dibangun, kemungkinan besar adalah tipe jembatan suspensi. Menurut Wiratman Wangsadinata, dari Wiratman & Associates, dipilihnya model tersebut lantaran salah satu kendala dalam pembangunan jembatan Selat Sunda adalah adanya palung laut 200 meter dengan panjang 2,5 kilometer. Dengan model tersebut, salah satu titik tiang kaki jembatan berada di Pulau Sangiang.
'Blue Print' NasionalSesuai dengan blue print
tata ruang nasional, Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan JSS menjadi salah satu target pengembangan transportasi di Tanah Air. JSS akan menjadi penghubung Jawa--Sumatera yang akan terus sampai Madura dan Bali. Kini, di lintas Madura--Surabaya tengah dibangun jembatan Suramadu yang dananya bersumber dari APBN dan bantuan lunak China. "Ini megaproyek tingkat dunia, jadi dibutuhkan pencanangan yang cermat dan akurat," katanya.
Kini APBN belum menganggarkan dana untuk menyokong pembangunan JSS. Namun, ujar Paskah, ke depan pemerintah akan menyisihkan dana pada setiap APBN karena terkait dengan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) nasional tahun 2002--2025. Diharapkan daerah di Sumatera dan Jawa juga ikut menyisihkan APBD untuk JSS.
Gubernur Sjachroedin Z.P. berharap pembangunan JSS tidak berjalan setengah-setengah. "Semua pihak harus mendukung penuh. Kami ingin ini bisa cepat digunakan pendistribusian produk-produk dari Sumatera ke Jawa atau ke wilayah lainnya," kata Sjachroedin.
"Presiden juga meminta saya serius menangani pembangunan JSS ini," kata Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
JSS, ujar Atut, mendorong pemerataan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Pulau Sumatera dan Jawa serta Indonesia secara luas.
Pembangunan JSS diperkirakan menelan investasi 10 miliar dolar AS (lebih Rp91 triliun dengan kurs antara Rp9.100/dolar AS). Pembangunannya kurang lebih 13 tahun dan dibagi dua tahap. Tahap pertama untuk biaya studi dan jasa engineering 190 juta dolar AS. Tahap kedua untuk tahap konstruksi dengan biaya kurang lebih 9,81 miliar dolar AS.
"Kami berharap pada tahun 2025 mendatang jembatan tersebut sudah beroperasi," ujar Koordinator Humas Artha Graha Heka Hertanto.
Jembatan Selat Sunda memudahkan mobilitas perdagangan antarpulau. Kini infrastruktur penghubung kedua pulau melalui Pelabuhan Merak--Bakau. Selama ini, jalur laut melayani 25 ribu kendaraan, 2.000 ton barang, dan 75 ribu penumpang per hari.
Bangun Jembatan Selat Sunda


Bos Artha Graha Tomy Winata, memprakarsai pembangunan jembatan Selat Sunda yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Sumetera. Jika rencana pembangunan jembatan itu benar-benar rampung pada 2020, maka diperlukan anggaran Rp100 trilun.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, pembangunan jembatan itu akan membutuhkan anggaran Rp100 triliun. ”Jumlah itu hanya untuk infrastruktur jembatan, belum termasuk lahan yang dikembangkan di kedua provinsi tersebut,” kata Atut dalam penyerahan prastudi kelayakan pembangunan jembatan Selat Sunda kepada pemerintah di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis malam (13/8).
Atut mengatakan, pendanaan akan berasal dari konsorsium yang dibentuk kemudian. Atut berharap, pemerintah pusat bisa membuat payung hukum dan lembaga yang bisa menjamin keberlanjutan pembangunan jembatan itu. Pembangunan itu, lanjut dia, akan menambah pertumbuhan ekonomi di provinsinya 2-8 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Lampung bertambah 4-11 persen.

Prastudi kelayakan dikerjakan pemrakarsa megaproyek itu, yakni PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM), salah satu perusahaan yang tergabung dalam Artha Graha Network (AGN). Penyerahan prastudi kelayakan dilakukan Dirut BSM Agung Prabowo dan Bos Artha Graha Tomy Winata kepada Men PPN Paskah Suzetta, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Lampung Sjahroedin Z.P.

Meski proyek ini bersifat jangka panjang, Tomy Winata optimistis pembangunan ini akan didukung pemerintah. ”Ini proyek dibangun demi kepentingan bangsa dan rakyat. Saya kira siapapun pemerintahnya nanti, pasti punya komitmen,” kata Tomy. Ia mengatakan, efek berlipat keuntungan ekonomi ini akan dinikmati seluruh pebisnis khususnya di Banten dan Lampung.

Meski demikian, Tomy mengatakan ketertarikannya terhadap proyek ini bukan semata pertimbangan ekonomis. ”Kalau mulai dengan keuntungan, saya tidak mulai ini proyek. Waktu diresmikan nanti, saya umur 63 tahun menanggung utang Rp100 triliun,” kata

Jembatan Selat Sunda bakal Terpanjang di Dunia

Jembatan Messina di Jepang sepanjang 3,3 KM dinyatakan sebagai jembatan terpanjang. Jembatan Selat Sunda, jika jadi dibangun akan memiliki panjang 29 KM.

- Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menyebutkan, pembangunan fisik Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan Jawa-Sumatera di Lampung ke Banten ditargetkan dimulai pada Januari 2009, dan pembangunannya rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI.

"Semula banyak yang meragukan rencana pembangunan JSS itu, padahal gagasan itu sudah berkembang sejak dulu. Mudah-mudahan awal Januari 2009 bisa dilaksanakan pembangunan tahap awalnya," kata Sjachroedin, dalam acara "Seabad Kebangkitan Nasional dan Seabad Kiprah Dokter Indonesia" di Bandar Lampung, Minggu (18/5) malam.

Gubernur menyebutkan, meski awalnya banyak yang meragukan, namun ia tetap berusaha meyakinkan pemerintah pusat tentang manfaat JSS itu bagi bangsa Indonesia di masa mendatang.

Ia menyebutkan, hampir 3.500 unit kendaraan melalui penyeberangan Bakauheni-Merak setiap hari, sedangkan jumlah penumpang mencapai 25.000 orang. "Selain itu, 22.000 ton batu bara dikirim setiap hari dari Tarahan ke PLTU Suryalaya. Belum lagi berapa banyak hasil bumi yang dikirim ke Pulau Jawa, demikian juga berbagai jenis barang dari Jawa ke Sumatera," katanya.

Karenanya, ia menyatakan tetap berusaha melihat jauh ke depan dengan terus berupaya agar pembangunan JSS bisa diwujudkan.

Rencana JSS sebenarnya telah digulirkan sejak lama, dan gagasan menghubungkan Jawa dan Sumatera menguat tahun 1997. Ketika itu, guru besar ITB, Prof Dr Ir Wiratman Wangsadinata, yang melontarkan ide menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera dengan membangun jembatan melintasi Selat Sunda.

Ahli konstruksi itu menyebutkan, ada tiga kemungkinan menghubungan Jawa dan Sumatera, yakni membangun terowongan dasar laut, terowongan terapung (40 meter di bawah permukaan laut), dan jembatan.

Gagasan pembangunan jembatan itu berdasarkan terobosan besar di bidang jembatan saat dibangun jembatan yang menghubungkan Italia dan Pulau Sisilia.

Berdasarkan data Bappeda Lampung tahun 2007, panjang JSS akan mencapai 29 kilometer dan lebar 60 meter yang terdiri atas jalur mobil, kereta api, dan sepeda motor. Biayanya diperkirakan lebih dari Rp 100 triliun.

JSS direncanakan mampu dilalui maksimum 160.000 kendaraan per hari. Jika JSS jadi dibangun, dipastikan merupakan jembatan terpanjang di dunia, sementara yang terpanjang sekarang adalah jembatan Messina (3,3 km) yang mengalahkan jembatan Akashi Kaikyo, Jepang (1.991 meter).


Pembangunan Jembatan Selat Sunda Akan Dipercepat


Pemerintah Provinsi Banten dan Provinsi Lampung berencana mempercepat pembangunan jembatan Selat Sunda. Jembatan ini menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kamis (13/8) malam, Arthagraha Network akan menyerahkan konsep bangunan jembatan kepada pemerintah.

Sebelumnya, PT Bangun Sejahtera Mulia dari Arthagraha Netrwork sudah melakukan nota perjanjian dengan Pemprov Banten dan Lampung. Nota perjanjian ditujukan untuk membuat prastudi kelayakan untuk mewujudkan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Jembatan ini akan membentang sepanjang 29 Kilometer dari pantai Anyer, Banten, ke Pantai Bakaheuni Lampung, Bandar Lampung. Jembatan ini akan terdiri dari lima seksi. Dua seksi di antaranya adalah jembatan gantung ultrapanjang, dengan bentang utama masing-masing 2.200 Meter. Tiga seksi lainnya, masing-masing terdiri dari rangkaian jembatan kantilever seimbang dengan bentang tipikal 200 meter.
Tinggi dari pilon jembatan gantung ultrapanjang sekitar 310 meter di atas permukaan air rata-rata. Rangkaian jembatan ini terbuat dari baja bermutu tinggi. Sementara ruang bebas vertikal di tengah bentang jembatan ultrapanjang berkisar 81 Meter. Jadi, kapal-kapal besar tak menemui hambatan.

Jembatan gantung ultrapanjang disarankan menggunakan teknologi Pilon. Teknologi Pilon dinilai sangat fleksibel, ringan, dan aerodinamis. Perkiraan dari hasil prastudi kelayakan, biaya konstruksi akan memakan dana sebesar US$ 9,5-10,4 miliar.

Jika proyek ini terealisasi, masyarakat dapat menempuh perjalanan Jawa-Sumatera sekitar 30 menit. Proyek jembatan penghubung ini akan memakan waktu selama 12 hingga 15 tahun. Diharapkan proyek ini segera dipercepat untuk membangun kehidupan sosial Pulau Jawa dan Sumatera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar