Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Minggu, 18 April 2010

Priok Rusuh, Ratusan Luka 3 Tewas 63 kendaran di bakar masa


Priok Rusuh, Ratusan Luka 3 Tewas

63 kendaran di bakar masa
Bentrokan berdarah yang dipicu upaya pemugaran Kompleks Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4), menyebabkan ratusan orang terluka, dua di antaranya tewas, sementara puluhan mobil dibakar. Salah satu korban tewas bernama W Soepono, anggota Satpol PP. Jenazah Soepono ditemukan di dekat peti kemas di dekat pelabuhan. Kondisi Soepono mengenaskan. Soepono terlentang masih mengenakan seragam Satpol PP. Di bagian badan, terdapat kucuran darah.
Sedangkan seorang korban tewas lainnya, belum diketahui namanya. Namun, menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seorang korban tewas ini adalah anggota Satpol PP Jakarta Barat. Anggota Satpol PP ini tewas setelah dirawat di RS. SBY mendapatkan informasi ini dari Wagub DKI Prijanto.
Kemungkinan korban tewas yang disampaikan SBY adalah anggota Satpol PP yang ditemukan tergeletak oleh kuli bangunan di sekitar lokasi. Menurut kuli bangunan itu, anggota Satpol itu telah dievakuasi beberapa jam lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar telah melansir jumlah korban akibat kerusuhan Priok. “Dari insiden di Priok tercatat korban sebanyak 134 orang. 10 dari anggota Polri, 55 warga, dan 69 orang dari Satpol PP,” kata Boy Rafli.
Boy meminta semua pihak untuk menahan diri agar tidak terpancing provokasi. Informasi yang masyarakat terima kalau makam akan dibongkar, padahal informasi dari Pemprov justru sebaliknya. “Seolah-olah yang akan dipugar ini makam Mbah Priok. Info dari Wagub, akan dipercantik makamnya,” jelasnya.
Sementara itu, sekitar 50 kendaraan hangus dibakar massa. Kendaraan yang dibakar kebanyakan kendaraan milik Satpol PP yang diparkir di Jalan Deli, jalan menuju arah makam Mbah Priok. Di jalan ini, ada sekitar 40 mobil yang telah hangus terbakar. Sedang di Jalan Raya Priok Koja, tepatnya di depan RSUD Koja, terdapat sekitar 10 bangkai kendaraan. Sebagian kendaraan yang dibakar, apinya masih menyala.
Penjarahan
Kendaraan yang dibakar yakni dua backhoe (alat berat penghancur bangunan), dua truk pengangkut kontainer, satu water cannon milik polisi, dan puluhan truk Satpol PP dan mobil polisi. Selain itu juga diketahui empat buah motor ikut hangus. Salah satunya adalah motor Jupiter Z bernopol B 6915 PBl, milik wartawan RCTI Andi.
Sejumlah warga memanfaatkan bangkai-bangkai kendaraan itu. Dengan bermodal kunci inggris, sebagian warga mempreteli besi-besi mobil yang apinya telah padam. “Lumayan Mas, Rp 5.000/kg. Besinya saya amanin dulu di rumah. Tadi saya sudah bawa 50 kilo,” ucap salah seorang warga.
Suasana mencekam pascabentrok di areal makam Mbah Priok membuat 495 aparat Satpol PP dan Kepolisian yang terjebak di Pelindo dievakuasi lewat jalur laut. Pasukan Katak Marinir ikut terlibat aktif dalam evakuasi ini. “Seluruh petugas (Satpol dan Polisi) dievakuasi lewat Terminal Peti Kemas Koja dan kabur lewat jalur laut. Mereka dibawa dengan perahu karet. Kita sudah kontak-kontakan sama Mariir dan dibantu pasukan katak marinir,” kata petugas penjaga terminal Peti Kemas Koja, Dwi.
Di sisi lain, massa di Tanjung Priok kian tidak terkendali. Mereka menjarah pos PT Pelindo II yang berada dalam kawasan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja dan mempreteli barang-barang di dalamnya. Penjarahan berawal saat warga menunggui personel Satpol PP yang bertahan di dekat pagar kantor Pelindo. Satpol PP bertahan di situ karena hanya di situlah kawasan aman bagi mereka. Mereka terkepung sehingga tidak bisa ditarik oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun karena anggota Satpol PP berhasil kabur melalui pintu belakang Pelindo tanpa sepengetahuan massa, akhirnya sekelompok warga berinisiatif menjarah pos Pelindo.
Dihindari
Awalnya mereka merusak pos Pelindo. Kemudian mereka mengambil monitor komputer, dispenser, kipas angin, dan AC. Barang-barang ini mereka bawa pulang ke rumahnya. Penjarah kebanyakan anak muda dan remaja.
Presiden SBY menyayangkan terjadi bentrokan antara warga dan aparat di Koja, Jakarta Utara. Seharusnya bentrokan itu bisa dihindari sehingga tidak timbul korban jiwa. “Insiden ini seharusnya dan sesungguhnya dapat dicegah dan dihindari,” kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta.
SBY berharap, aparat di lapangan dapat jeli dalam melihat situasi dan kondisi. Meski secara hukum tindakan tersebut dianggap benar dalam mengeksekusi lahan, jika tidak kondusif, SBY meminta agar bisa ditunda beberapa waktu. “Begitu melihat situasi di lapangan atau situasi sosial yang tidak memungkinkan, meskipun secara hukum benar, tidak benar untuk dipaksakan,” pintanya.
SBY meminta supaya pendekatan persuasif lebih diutamakan. Hindari benturan fisik, lanjut SBY, karena dapat menimbulkan korban. “Cegah benturan yang bersifat fisik karena situasi yang panas bisa timbulkan korban,” paparnya.
Presiden SBY meminta Pemprov DKI Jakarta menghentikan upaya pembongkaran makam Mbah Priok. Harus dilakukan dialog dan pembicaraan antara sejumlah pihak baru kemudian diambil sikap. “Memberi perintah agar dihentikan tindakan penertiban tempat makam di sana. Relokasi status quo setelah semuanya dapat dikelola, bicarakan secara baik dengan pemangku kepentingan,” tegas Presiden.
SBY meminta agar ke depannya, dalam melakukan tindakan penertiban, pihak berwenang tidak menggunakan cara kekerasan. “Pilihlah cara-cara persuasif. Cegah benturan yang bersifat fisik karena situasi panas sangat bisa menimbulkan korban,” tukasnya.