Media Proteksinews

Media Proteksinews

sample media terbit

sample media terbit

Cari Blog Ini


Laman

RNI

RNI
kantor pusat

Minggu, 18 April 2010

Warga minta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Harianto Badjuri,DIPECAT


Seratus orang demonstran menggelar aksi di depan kantor Walikota Jakarta Utara, mendesak pemecetan terhadap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Harianto Badjuri terkait kerusuhan saat eksekusi di makam Mbah Priok.

Aksi massa yang mengenakan seragam ala santri dengan kopiah, baju koko, dan celana serba putih ini membuat arus lalu lintas di Jalan Yos Sudarso macet hingga satu kilometer.

Dalam orasinya, mereka menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono dan Dirut Pelindo II Abdulla Syaifudin, dan Kepala Satpol PP Haryanto Bajuri, sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas kerusuhan tersebut.

Laode Kamaludin, selaku koordinator aksi mengatakan, dalang dari
peristiwa Mbah Priok, adalah Dirut Pelindo II Abdullah Syaifudin yang
berperan sebagai penyandang dana. "Tidak mungkin Satpol PP bergerak
dengan jumlah ribuan tanpa ada dana dari Pelindo II," tandasnya.

Dalam hal ini, lanjut Laode, pemerintah harus menghentikan teror terhadap warga terkait rencana penggusuran atau eksekusi makam Mbah Priok.

"Hentikan eksekusi itu, dan berikan jaminan pengobatan kepada korban tragedi Mbah Priok," katanya. Mereka mengutuk keras aksi brutal Satpol PP. "Pecat Haryanto Bajuri segera," tegas Laode.

Setelah 30 menit demo di depan kantor Walikota Jakarta Utara, mereka melanjutkan demo di Jakarta Internasional Conatainer Terminal (JICT). Mereka melakukan aksi corat-coret plang pelabuhan menggunakan cat semprot. Aksi tersebut akhirnya dijaga ketat aparat kepolisian.